1. MOSSABA#2012
1. Ketika
sedang tegang-tegangnya menyimak gebrakan2 dari kelas sebelah, tiba-tiba ada
seorang panitia menjembulkan wajahnya. Kita terdiam, tegang. Kakak itu bertanya
:
“Ada yang sakit?”
Dan itulah.. sampai sekarang tak
putus-putusnya kita menirukannya, walau dengan versi lain.
2. Acara
Makan Siang
Selalu ada yang jadi nggak doyan makan
gara-gara yang satu ini. Bukan! Bahkan semua. Selalu saja ada yang makannya
lebih akhir. Kita saling bantu, kan? entah. Kita nggak ada fikiran, siapa yang
kita bantuin makan, bekas tangannya siapa, juga nggak perduli butiran-butiran
nasi yang jatuh dari mulut entah siapa. Hanya satu kan : kita saling membantu.
Bodo, deh. Mau sampai kekenyangan, mutah-mutah, jijik, atau apalah. Tapi akhirnya
kita bisa menghabiskannyasama-sama!
3. Kasus
server
Pertama kita dievaluasi gara-gara ini,
jujur! Aku nggak paham. Tapi, ohh. Ternyata yang itu! Kita serveran! Dan
takjubnya, aku baru sadar kemarin. Ketika membuka sebuah dokumen biodata guru.
Ternyata benar. Diakhir, tercantum sebuah nama : Shafa Tyas Putri. Itu baru ku
temukan nggak lama ini. Sebelumnya aku nggak tahu. Beneran! Yang ku tahu : kita
serveran. Auk ah!
4. Dihukum
nyanyi iwak peyek di depan kelas
Semua itu menjadi hukuman untuk kita.
Dan kita jalani aja. Yah! Semua Gesta yang memimpinnya. Juga kita melihat kelas
lain silih berganti menjalani hukumannya. Yang jelas : kita dihukum.
Sama-sama!!
2. Pesantren Kilat
Sepanjang
materi, yang ada dibenak kita hanya : udahan. Semua ngantuk, walau sebenanya kita
juga ndengerin. Nggak tahu juga itu pura-pura ndengerin atau bener-bener
ndengerin. Tapi asli. Aku bener-bener ndengerin :D Walau, aku juga ngrasain
kaya kalian : ngantuk. Tapi ya, manusia juga harus menghargai orang kan kalau
penegn dihargai.
Setelah
itu kita lomba. Gila. Kita borong tu piala-piala. Mulai dari MTQ, MMTQ, MHQ,
MSQ, juga Nasheed (Udah, kan? ada lagi nggak?)
Ya
pokoknya gitu, lah!
3. LAMUBA
Sebenarnya
aku nggak tahu yang ini berkesan nggak bagi kalian-kalian. Tapi yang jelas,
kita tidur sama-sama untuk yang kedua kalinya.
4. Kasus Protes
Waktu
itu, kita resah. Susah juga sersah. Serba salah. Nggak tahu apa yang sebaiknya
ma kita tempuh. Yang jelas satu : kita kesusahan dan merasa pelajaran Fisika
itu memberatkan. Gara-gara satu : Bu Muji begitu keras dan galak waktu itu.
Kita
protes ke wali kita. Hingga pada suatu hari, ada ulangan. Namun yang datang
bukan Bu Muji. Tapi Bu Guru nggak tahu
sapa. Beliau bilang gini :
“Kalian
katanya protes sama wali kelas kalau suruh ngganti Guru Fisika. Kalian nggak
senang sama Bu Muji kan? Sekarang saya yang ngajar Fisika. Guru Ekonomi.”
Kita
nggak tahu. Bingung. Entah. Dan bagianku keluar. Yang lain pada ulangan. Kita
berunding *sebenarnya aku kagak ikutan* bingung dengan segala sesuatu yang
terjadi pada hari itu. Tiba-tiba Ibu itu keluar, mendekatkan dirinya kemudian
berkata :
“Eh,
udah-udah. Saya nngak beneran tadi. Bu Muji sekarang lagi ambil KTP...”
Kita
melongo. Apa-apaan, sih ini? Begitu kita sadar kita dikerjain... ohh, ternyata!
Dan sekarang bisa kita lihat : Bu Muji jauh banget dari jauh-jauh hari :D
5. Dapet Cap
Berhari-hari,
berminggu-minggu, berbulan-bulan kita bersama, kita jadi satu. Membentuk sebuah
kepribadian yang baru. Dan sekarang masih menjadi buah bibir di kantor guru :
X3 adalah kelas yang paling rame.
Tapi
beneran, deh. Suatu kali aku berangkat sekolah. Tiba-tiba ketika sampai di
XIIA5 suaranya anak-anak X3 udah menggema sedemikian mencetharnya. Ketika
sampai di kelas, ternyata ada Rahma dan yang lainnya. Itu belum ditambah Icha
dan yang lainnya. Karena dia belum berangkat pada waktu itu. Bisa bayangin kan
katika semua diaduk jadi satu? Mungkin bisa menggemparkan alam semesta dan
jagad raya? :P
6. Be First
Ini
satu kelebihan kita. Kelas yang pertama melunaskan LKS Sejarah :D
Dan
hari-hari kita bersama Bu Endang Sejarah tinggal menghitung hari. Yang akan
terus kita ingat : kita selalu tertawa karena ciri khasnya, “Ya Ampun...!”
Padahal
kalau di kelas lain, biasa aja. Nggak ada deritan tawa sedikitpun alias :
nyenyet.
7. Saba Carnival Day
Kita
masuk dalam nominasi video editting. Wiwid dan kawan-kawan berusaha sekuat
tenaga lagi berkucuran keringat, mengerahkan seluruh facebooker untuk me-like
video X3. Dan kita juara! Em, juara berapa to?
Oh,
ya. Juara 3 :D
Dan
Mading kita juara duaa!! Yay! Dan itu semua nggak akan pernah tercapai kalau
nggak ada ahli mading kita : Laksmi *makasih ya Laksmi :D*
8. Nge-Bully Bullek
Nggak
tahu pertama kali ini terlaksana. Nggak tahu kapan pas-nya. Dan aku juga nggak
tahu : kapankah pada akhirnya. Dan satu yang tak terbantahkan. Kata sebagian
bahwa : nama Shafa terlalu bagus untuk jadi nama panggilannya :D
9. Rame di kelas
Kita
selalu aja diomelin Bu SS. Gara-gara kita : rame. Nggak liat apa kelas-kelas
tetangga itu kalem-kalem! Nggak tahu deh itu siapa yang bilang.
10. Pandangan Kita Terhadap Bu Endang
Pertama
kali ketemu Bu Endang : ramah dan baik. Begitu di kelas, nggak tahu kenapa
kita-kita jadi horor. Mungkin gara-gara si Icha rame terus ditegur, terus
disuruh keluar. Tapi dia nggak mau.
Terus
yang ini : Udin bilang Pancasila, dengan Panca Indra. Waktu itu dikira Santos
yang bilang. Tapi sebenarnya, ya itu tadi! Sampai Santos membela diri : Demi
Allah!!
Haha
:D dan kata beliau –Bu Endang- hal itu termasuk melecehkan negara *Waww!*
Dan
kata Santos –lagi- :
“PKN
itu 90 menit terberat dalam hidupku,” katanya sambil berjalan di kelas waktu
pada heboh-hebohnya ngomongin ini.
11. Drama
Ini
nih yang mampu menunjukkan ke-ego-an kita masing-masing. Dan Ema yang
kemut-kemut ngurusin kelas. Dan pada akhirnya : kita maju walau dengan segala
kapayahan lagi kesusahan.
12. Bu Catur
Ini
adalah kemarahan yang terbesar yang pernah dilontarkan sepanjang hidup kita.
Kita dikatain kurang ajar! *Astagfirullah*
Anehnya,
tawa Rahma malah pecah seiring berlalunya Bu Catur *sebenarnya nggak aneh sih.
Biasa aja!* Sampai beliau –Bu Catur- mengelus dada setelah keluar dari kelas
kita.
Dan
nggak terasa, hari kita cuma tersisa tiga. Kita tinggal 3 hari bersama. Nggak
tahu gimana selanjutnya. Habis itu kita UKK. Yang jelas : lakukan yang terbaik
ya, kawan! Aku yakin dan percaya, bahwa kalian nggak seburuk apa yang
disangkakan orang-orang terhadap kelas kita. Ya begitulah... selamat tinggal
*?* dan semoga kita dipertemukan lagi *ini kenapa jadi kayak orang mau
meninggal?*
Ya...
pokoknya begitu. Dan yang perlu diketahui bahwa, kata Fahmay... kita itu
generasi terakhir. Generasi terakhir sepuluh tiga! Besok-besok nggak ada kelas
X3. Yang ada hanya XA3. Ya begitulah kawan! :D
Tetap
semangat dan jadi yang terbaik!!